Manfaat ganja untuk medis
MANFAAT GANJA UNTUK MEDIS
Ganja adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia. Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana. Tanaman semusim ini tingginya dapat mencapai 2 meter.
Penggunaan ganja memang cukup kontroversial di dunia. Keberadaannya pun dianggap ilegal dan termasuk ke dalam obat-obatan terlarang, tapi di sisi lain sebenarnya tanaman yang juga tumbuh subur di Indonesia ini merupakan obat yang manfaat positifnya ternyata cukup banyak.
Namun, meski penggunaannya tidak selalu berbahaya, ganja bisa mempengaruhi tubuh dan pikiran Anda kapan saja ketika ia memasuki tubuh.
Ganja berasal dari tanaman bernama Cannabis Sativa. Ia memiliki bahan aktif yang disebut THC, yang membuat Anda merasa mabuk atau high. THC dan bahan lain dalam ganja juga bisa memengaruhi kinerja tubuh Anda.
Kebanyakan orang merokok daun ganja kering, bunganya, stemnya, dan juga bijinya. Namun, ganja juga bisa dicampur ke dalam makanan (seperti brownies, cookies, bahkan masakan tradisional seperti gulai), diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer.
Dikutip dari WebMD, ganja atau mariyuana bisa menjadi obat bila diolah secara medis. Dustin Sulak, DO, adalah dokter yang meneliti dan membuat mariyuana medis. Sulak merekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada para pasiennya dan melihat hasil yang mengejutkan. Pasien dengan sakit kronis perlu sedikit obat resep. Pasien dengan multiple sclerosis mengalami lebih sedikit kejang otot dibanding sebelumnya. Pasien dengan peradangan usus parah mulai bisa makan lagi.
“Respon-respon ini adalah yang paling luar biasa bagi saya. Dengan penyakit peradangan usus, kami melihat pasien yang terlihat seperti tak ada harapan untuk sembuh ternyata bisa membaik secara dramatis,” tutur Sulak, yang bekerja di Maine Integrative Healthcare di Manchester. Maine sendiri adalah 1 dari 20 daerah, bersama dengan District of Columbia, di mana mariyuana medis dianggap legal di mata hukum.
Pengalaman Sulak ini cukup kuat dan menambahkan sejarah panjang ganja sebagai obat terapeutik. Masalahnya, karena ganja tergolong barang ilegal, sulit untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.
Empat jenis mariyuana yang biasa digunakan untuk keperluan medis
Di Amerika Serikat sendiri, ada empat jenis ganja yang sudah diizinkan untuk diproduksi demi keperluan obat atau medis, yaitu:
- Marinol dan Cesamet: dua obat ini digunakan untuk mengatasi mual dan kehilangan nafsu makan terkait kemoterapi dan pada pasien pengidap AIDS. Ini bentuk lain dari THC, yang merupakan bahan utama ganja yang memberikan rasa high. Kedua obat ini disetujui FDA pada tahun 1980-an.
- Epidiolex: obat ini digunakan pada anak-anak penderita epilepsi dan FDA melegalkannya pada tahun 2013. Namun, penggunaannya secara umum sangat dilarang.
- Sativex: saat ini sedang diuji secara klinis di Amerika Serikat dan merupakan obat untuk mengatasi kanker payudara. Ia merupakan kombinasi dari bahan kimia yang terkandung di dalam tanaman ganja dan disemprotkan ke mulut. Sativex disetujui di lebih dari 20 negara untuk mengatasi kejang otot dari MS dan sakit kanker.
Manfaat kesehatan dari ganja
Seperti dilansir dari Business Insider, ganja ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya bagi kesehatan, yang mungkin jarang diketahui banyak orang, termasuk Anda, mungkin.
Kita tahu bahwa menggunakan ganja (bahkan sampai berlebihan dan mungkin menggunakannya bukan untuk medis) akan menyebabkan masalah kesehatan bagi kita sendiri, mulai dari kurangnya kualitas sperma, kecemasan berlebih, tekanan darah rendah, dan lainnya. Namun, ternyata sisi positif atau manfaatnya bagi kesehatannya bisa lebih banyak, seperti:
1. Mencegah glaukoma
Ganja bisa digunakan untuk mengatasi dan mencegah mata terkena penyakit glaukoma, yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Ganja mengurangi tekanan tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, orang yang membakar ganja dapat menurunkan intraocular pressure (IOP) pada orang dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma. Efek ganja bisa memperlambat proses terjadinya penyakit ini, sekaligus mencegah kebutaan.
2. Meningkatkan kapasitas paru
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada Januari 2012, ganja tidak merusak fungsi paru-paru dan bahkan bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda sepanjang kurang lebih 20 tahun. Perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu tersebut, tapi pengguna ganja malah memperlihatkan peningkatan kapasitas paru-parunya.
3. Mencegah kejang karena epilepsi
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003 memperlihatkan bahwa ganja bisa mencegah kejang karena epilepsi. Robert J. DeLorenzo, dari Virginia Commonwealth University, memberikan ekstrak ganja dan ganja sintetis pada tikus epilepsi. Obat ganja ini diberikan kepada tikus yang kejang selama 10 jam. Cannabinoid seperti bahan aktif dalam ganja, THC, mengontrol kejang dengan menahan sel otak responsif untuk mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi.
4. Mematikan beberapa sel kanker
Kandungan dalam ganja yang bernama cannabidiol dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1, dalam sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari California Pacific Medical Center di San Francisco, yang dilaporkan pada tahun 2007. Dalam banyak kasus, dipercaya bahwa ganja mampu mematikan sel-sel kanker lainnya.
Bukan berarti aman
Meskipun manfaat medisnya secara positif penting, tapi kalau penggunaannya tidak digunakan dengan baik dan bijak, dan juga terlalu banyak, Anda mungkin justru akan mengalami kerugian bagi diri Anda sendiri. Belum lagi, belum ada penelitian tentang efek jangka panjang penggunaan ganja. Jadi, jika ada obat lain yang lebih efektif (dan legal), sepertinya Anda belum harus beralih ke mariyuana.
Comments
Post a Comment